
Kim hyun ki
"Know this: you can start over, each morning"
get to know me!

Place of Birth : Busan, South Korea
Date of Birth: May, 30
Gender: Male
Blood Type: B
Zodiac: Gemini
Hometown: Busan
Nationality: Korean
Main Occupation: 1st Year of Senior High School
Physical Appearance Information
Weight: 66 kg
Height: 1,81 M
Hair Color: Black (brown sometimes)
Eye Color: Dark Brown
Skin Color: Ivory Fair
Handedness: Right-handed
Additional Information
Race: Human
Religion: Christian
Sexual Orientation: Heterosexual (straight)
Previous Relationship: -
Personality
(negatif)
Keras Kepala Pemberontak AmbisiusManipulatif
(positif)
CerdasMandiri KreatifBersemangat (terkadang)
family (they said)

Father : Kim Jae Woo (Military, Doctor) – Alive
Mother : Jung So Seul (Nurse) – Dead
Step-Mother : Mizuhara Kato (Model) – Alive
Sibling : Kim Saeri (Junior High School Student) - Alive
Step Sister : Sakura Kato & Haruka Kato (Twin - Junior High School Student) - Alive
Level of Family : High-middle level
(Trivia) My family don't know, that i :
Saya suka anjing, tapi saya alergi terhadapnya Mata saya minus 2, tapi saya tidak ingin memakai kacamata Saya senang photography dan segala hal berbau vintage Saya membenci sayuranSaya suka memasak
background story

"Sering terjadi di masa itu ketika perjodohan bukan hal tabu saat dua orang sudah saling mengenal sejak kecil", katanya orang yang paling mengerti dirimu adalah dia yang ada didekatmu sejak kamu belum jadi apa-apa, hingga jadi manusia dewasa sesungguhnya.
Mr. Kim mati matian menolak kalimat tersebut, karna baginya itu terlalu mengatur.
Malas rasa ketika semua orang sudah dengan sakleknya mengatakan siapa yang akan jadi jodohnya, hanya karena wanita itu temannya sejak kecil, lagipula dirinya sendiri sudah memiliki belahan jiwa seorang model, berkebangsaan Jepang yang menjadi pujaan hatinya dua tahun kebelakang.
Persetan dengan teman kecilnya, untuk apa?
Silahkan suruh dia mencari pasangan hidup lain.
Namun manusia berkehendak, Tuhan juga yang menentukan bukan?
Masih jadi gambaran jelas ketika tangis seorang adam berjuluk Kim Hyun Ki memecah sunyinya dunia yang dirasa oleh Mrs. Jung So Jeul, seketika semburat warna baru muncul dalam hidupnya yang dipenuhi warna abu-abu bahkan hitam.
Menikah dengan seorang teman sejak dirinya baru sanggup menapakkan kaki dengan tubuhnya sendiri bukanlah pilihan yang ia sesali, hanya sebagai manusia, ia berhak lelah bukan ?
Namun sang puan berhati lembut itu mengucap syukur kepada yang Maha Kuasa, tatkala suara jernih Hyun Ki merasuk kedalam indera pendengarannya, setidaknya ia tau, bahagia kan datang.
Semua masih baik-baik saja sampai ketika adik perempuannya lahir, sang puan berjuluk “Kim Saeri” ternyata membuat hidup keluarga Kim yang /tampak/ baik-baik saja, setidaknya dimata orang lain, mendadak kacau berantakan, wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya tepat saat Kim Saeri menghirup nafas pertamanya.
Bayangkan, saat itu usia sang adam masih 4 tahun, belum tahu apa-apa, namun terpaksa harus menelan keadaan mentah-mentah.
Hari-hari mulai terlewati, perlahan dua tahun coba dilalui keluarga Kim. Tumbuh tanpa sosok ibu awalnya tidak terlalu berat dirasa kedua saudara sekandung Kim, meski sang ayah tenggelam dalam ruang operasinya, namun keadaan masih berpihak pada keduanya.
Namun semua mulai berubah, tepat ketika Hyun Ki menginjak umur ke enam, cinta pertama Mr. Kim mulai kembali menyelinap masuk dalam problematika keluarga Kim. Bagai petir di siang bolong, tanpa tendeng aling, sang Ayah datang memperkenalkan Ibu tiri bagi dua sekandung Kim, tidak cukup dengan satu ibu tiri, dibelakangnya tampak dua saudari tiri, seakan berusaha merengut segala apa yang dimiliki dua sekandung Kim.
Sejak itu rumah seperti bukan rumah, Kim Hyun Ki benar-benar membenci keduanya, sang ayah dan Ibu tirinya.
Tanpa ia sadari sejak usia 6 tahun hingga saat ini menginjak tahun pertama sekolah menengah atas, ia telah memupuk banyak sekali dendam pada sang ayah kandung, ditambah keputusan tanpa tanya dan komprominya dahulu.
Hyun Ki menjadi seperti anak broken home kebanyakan, benci pulang ke rumah, benci menurut dan benci segala hal tentang saudara tirinya, bahkan bertahun-tahun diabaikan sang adik sekandung yang kadang kala tak mengerti, apa salahnya?
“lahir kedunia” itu salahmu, selalu kalimat itu menggantung dalam kerongkongan Hyun Ki, untung
Usut punya usut sepuluh tahun ini sang ibu tiri berusaha membujuk Mr. Kim untuk mendisiplinkan Hyun Ki, baginya, Hyun Ki hanya akan menjadi benalu dalam keluarga /bahagia/ yang ia susun dalam kepalanya. Baginya menyingkirkan benalu lebih mudah daripada mengubah benalu menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Dan pada akhirnya ia berhasil, Mr. Kim masuk ke kamar sang adam, tanpa sapa, tanpa ketuk dan tanpa raut kasih seorang Ayah.
Diberikannya setumpuk berkas tanpa penjelasan.
“Tenjin Kokusai High School”
muncul di halaman pertama berkas-berkas tersebut. Manik mata dan jemari sang adam menari diatas lembaran berkas, hingga akhirnya satu kesimpulan didapatkannya.
Hyun Ki harus keluar dari Busan Senior High School tempatnya bersekolah saat ini dan pindah ke Tenjin, sebuah sekolah dinegara Jepang. Negara tempat kelahiran sang Ibu Tiri.
Sial, kenapa jepang? Pertanyaan itu terus menggantung dikepalanya, tidak ia utarakan, karna lelah hati Hyun Ki telah sampai pada ujungnya.
Diterimanya keputusan sang ayah tanpa protes. Mungkin menjauh dari semua hal dan memulai sesuatu yang berbeda dapat memperbaiki setidaknya hati sang adam.